Jumat, 03 November 2017

Belajar Mati Terhormat Dari Seekor Nyamuk (Mr. Faiz)

Belajar Mati Terhormat Dari Cerita Se-Ekor nyamuk Ciptaan Allah. 
(Wejangan Kopi Senior Paiz) 
Belajar mati terhormat dari seekor nyamuk.

Allah sering kali membuat perumpamaan-perumpamaan pada alam sekitar kita, baik yang ada pada langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, termasuk yang ada pada diri kita sendiri dan makhluk lainnya seperti tumbuhan dan binatang, supaya kita bisa mengambil pelajaran dari hikmah yang dikandungnya melalui akal dan pikiran supaya menjadi orang yang selalu memahami dan beruntung, atau malahan kita melewati berbagai perumpamaan tersebut sehingga kita menjadi orang yang lalai dan merugi.

QS. Al-Baqarah (2): 26
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa NYAMUK atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.

Seperti ayat tersebut di atas, Allah secara tersirat membuat perumpaan dengan seekor nyamuk. Kenapa ya Allah membuat perumpaan dengan seekor nyamuk? Apa istimewanya dia (nyamuk) itu? Padahal jelas nyamuk itu adalah binatang yang mengganggu yang hidupnya seperti "Dracula" yang selalu siap menghisap darah manusia.

Mati menurut nyamuk adalah hal yang biasa saja. Kapan saja bisa mati, jika sudah ditakdirkan Allah untuk menjadi hewan yang tugasnya menghisap darah manusia, nyamuk tidak ada pilihan lain. Tidak mungkin dia makan rumput seperti sapi atau kambing, karena nyamuk mulutnya didesain seperti sedotan atau jarum suntik yang bisanya menusukkan jarumnya ke kulit manusia lalu menyedot darahnya buat makanan atau minuman nyamuk tersebut.

Nyamuk untuk bisa bertahan hidup harus selalu mengkonsumsi darah manusia. Jika akhirnya mereka mati pada proses mencari makan untuk kelangsungan hidupnya, itu semua menandakan hukum alam telah menakdirkan atau bekerja pada nyamuk, yaitu untuk menghisap darah manusia.

Protein dalam darah manusia yang dihisap oleh nyamuk betina dipergunakan untuk campuran saat perkawinan dengan nyamuk jantan yang hanya memakan nektar tanaman.

Hasil dari perkawinan tersebut berguna untuk menghasilkan telur-telur bagi generasi penerus nyamuk. Jadi hanya nyamuk berjenis kelamin betina saja yang menghisap darah manusia.

Kebanyakan nyamuk betina harus mendapatkan darah yang cukup untuk makan sebelum ia dapat mengembangbiakkan telur-telurnya. Jika nyamuk tidak mendapatkan makanan darah ini, maka mereka akan mati sia-sia tanpa meletakkan telur-telurnya. Sekali bertelur nyamuk betina bisa memproduksi sekitar 300 butir.

Ternyata seekor nyamuk itu adalah binatang yang hidupnya rela berkorban, pantang menyerah, selalu mencoba jika gagal meraih apa yang diinginkannya (yaitu darah manusia), dan tidak takut mati.

Lebih baik mati terhormat di tangan manusia, dari pada mati sia-sia tanpa memberi arti bagi hidup dan kelangsungan generasi penerus para nyamuk itu sendiri, karena usia nyamuk yang hanya sebentar sekitar satu minggu untuk yang jantan dan sekitar satu bulan untuk yang betina.

Mereka (para nyamuk) pun adalah contoh dan teladan yang baik buat kita renungi dalam menjalani kehidupan ini, bahwa manusia pasti akan mati dengan berbagai cara dan waktu yang entah kapan terjadinya. Jalani saja hidup yang hanya sebentar di dunia ini dengan memberi arti bagi seluruh alam.

Jadilah pahlawan yang rela berkorban, janganlah menjadi pecundang yang hidupnya hanya membuat susah orang lain.

Jadilah manusia yang hidupnya punya beragam karya, dan jangan menjadi manusia yang hidupnya kosong karya dan menjadi penikmat karya orang lain.

Jadilah manusia yang hidupnya selalu menjadi pemain mewarnai kehidupan ini, jangan hanya menjadi penonton dan hanya menikmati tontonan yang tidak bermanfaat.

Jadilah manusia yang selalu tegar menerjang ombak, jangan menjadi manusia yang hanya menjadi air yang mengalir, pasrah tanpa usaha.

Belajarlah dari seekor nyamuk yang selalu berani untuk mencoba, daripada menjadi pribadi yang selalu mengeluh serta tidak pernah mau mencoba... Bahkan gagal untuk mencoba!

Nyamuk memang binatang yang kecil tetapi ia mempunyai semangat yang pantang menyerah dan rela berkorban untuk mati bagi generasi penerus serta kelangsungan hidupnya.

Jadi, jika hidup kita hanya sekali di dunia ini maka berilah arti dengan tiga jalan lurus, yaitu: kebenaran-kebaikan-kemanfaatan. Setelah itu kita pasti akan mati untuk melanjutkan hidup yang kekal abadi di surga yang penuh dengan kenikmatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar