Sketsa Wajah Shabat Al-Ayyubi
Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan, disana bersemayam kebenaran, jika kalian tetap diam kami akan melakukan pemberontakan. (#hady_al-ayyubi)
Senin, 17 Juni 2019
Keakraban Rayon Sholahuddin Al-Ayyubi
Minggu 12 November 2017
Pertengahan bulan November ini, tepatnya 12 November 2017 PMII Komisariat UIN Mataram mengadakan Masa Keakraban (Makrab). Kegiatan ini terbuka untuk para kader-kader PMII se Kom UIN Mataram. Dan pada proses keakraban dihadiri langsung oleh Ketum Cabang PMII Kota Mataram sebagai pembuka acara tersebut, dalam sambutan beliau menuturkan bahwa PMII se kota Mataram harus tetap solid disetiap pergerakannya sehingga dalam mementum keakraban ini kita dapat saling mengenal satu sama lain dan bisa tetap eksis membawa nama PMII kedepannya semakin memimpin falam membela NKRI ini.
Pertengahan bulan November ini, tepatnya 12 November 2017 PMII Komisariat UIN Mataram mengadakan Masa Keakraban (Makrab). Kegiatan ini terbuka untuk para kader-kader PMII se Kom UIN Mataram. Dan pada proses keakraban dihadiri langsung oleh Ketum Cabang PMII Kota Mataram sebagai pembuka acara tersebut, dalam sambutan beliau menuturkan bahwa PMII se kota Mataram harus tetap solid disetiap pergerakannya sehingga dalam mementum keakraban ini kita dapat saling mengenal satu sama lain dan bisa tetap eksis membawa nama PMII kedepannya semakin memimpin falam membela NKRI ini.
Minggu, 18 Februari 2018
Kembalikan UIN ke IAIN
UIN Mataram Back to IAIN Mataram.
Mataram, Senin 19 Februari 2017
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Dewan Eksekutif Mahasiswa berkumpul depan gedung rektorat untuk menyuarakan aspirasi-aspirasi dari mahasiswa-mahasiswa UIN Mataram.
Peralihan status IAIN menjadi Universitas merupakan langkah nekat yang dilakukan oleh rektor IAIN Mataram (ujar korlap masa aksi). Hal tersebut dapat terwujud berdasarkan peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2017. Oleh karena itu, upaya pembenahan yang terus dilakukan untuk berbenah dalam rangka perbaikan sarana prasarana kampus yang dilakukan oleh rektor UIN Mataram. Namun demikian, renovasi-renovasi yang dilakukan seperti pemasangan papan reklame, auditorium, penataan ruang parkir, dan lapis luar gedung (Kesinh) kampus 1 UIN Mataram patut kita pertanyakan.
Faktanya lapis luar gedung kampus hingga hari ini masih belum terselesaikan dengan baik padahal proses pengerjaannya harus diakhiri akhir Desember 2017, namun hingga saat ini sudah masuk tahun 2018 bulan kedua belum juga selesai. Disampingnya itu, Implikasinya terhadap mahasiswa dengan standar kualitas belajar bagi sebuah perguruan tinggi berlebel UINIVERSITAS.
Fakta lainnya juga menghadapkan kami selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Mataram yang menjadi pijakan dari keterwakilan dari seluruh mahasiswa UIN Mataram, yang oleh kebanyakan mahasiswa terus memberikan laporan dan atau informasi terkait dengan fasilitas belajar yang tidak memadai. Adanya sekat ruangan membuat mahasiswa tidak dapat belajar secara efektif hal ini semakin beralasan yang membuat mereka semakin muak dengan kondisi transformasi IAIN menjadi UIN Mataram.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Mataram shabat Rupawan selaku pimpinan organisasi tertinggi ditaran organisasi intra kampus menegaskan dalam orasinya, "Bagaimana mungkin kampus sekelas UNIVERSITAS masih banyak mahasiswanya yang harus berdesakan untuk merebut kursi tempat belajar, apalagi penyekatan ruangan yang membuat kurang nyaman dalam proses pembelajaran. Yang paling disayangkan lagi pembenahan yang dilakukan oleh rektor UIN Mataram dari segi renovasi auditorium, penataan ruang parkir, musholla, dan lapis luar kampus masih belum terlaksana dengan baik padahal proses pengerjaan harus diselesaikan di akhir bulan Desember 2017. Belum lagi dosen yang tidak proporsional dalam mengajar, spp yang semakin mencekik mahasiswa namun pelayanan kampus yang masih kurang dari harapan. Lebih baik UIN Mataram ini menjadi IAIN atau STAIN ketimbang menjadi UIN Namun memalukan dalam proses pelayanan kepada calon mahasiswa yang akan masuk kedalam kampus putih UIN Mataram ini secara khususnya.
Jumat, 03 November 2017
Propaganda Tuhan antara Wahyu VS Ilmu Teknologi
Diskusi Mingguan Rayon Sholahuddin Al-Ayyubi.
Dalam syariat Islam, wahyu adalah kalam atau perkataan dari Allah, yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung. Berbeda dengan Wahyu yang notabenenya absolute sedangkan Ilmu teknologi yaitu hasil perasan keringat pikiran manusia. Apabila ditelisik lebih jauh misalnya pembahasan tentang wahyu banyak sekali QS. Al-Syu’ara:192-195), (QS. Al-Isra:39), (QS. Al-An’am:19), dan masih banyak lagi namun masalah paling mendasar seperti yang ditegaskan Shabat pemateri dalam keyakinan adalah percaya atau tidakkah terhadap wahyu tersebut jika kita percaya pasti kita mengiakan bahwa semua yang terjadi baik yang buruk dan yang baik di dunia ini adalah sekenarionya Tuhan.
Belajar Mati Terhormat Dari Seekor Nyamuk (Mr. Faiz)
Belajar Mati Terhormat Dari Cerita Se-Ekor nyamuk Ciptaan Allah.
(Wejangan Kopi Senior Paiz)
Belajar mati terhormat dari seekor nyamuk.Allah sering kali membuat perumpamaan-perumpamaan pada alam sekitar kita, baik yang ada pada langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, termasuk yang ada pada diri kita sendiri dan makhluk lainnya seperti tumbuhan dan binatang, supaya kita bisa mengambil pelajaran dari hikmah yang dikandungnya melalui akal dan pikiran supaya menjadi orang yang selalu memahami dan beruntung, atau malahan kita melewati berbagai perumpamaan tersebut sehingga kita menjadi orang yang lalai dan merugi.
QS. Al-Baqarah (2): 26
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa NYAMUK atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.
Seperti ayat tersebut di atas, Allah secara tersirat membuat perumpaan dengan seekor nyamuk. Kenapa ya Allah membuat perumpaan dengan seekor nyamuk? Apa istimewanya dia (nyamuk) itu? Padahal jelas nyamuk itu adalah binatang yang mengganggu yang hidupnya seperti "Dracula" yang selalu siap menghisap darah manusia.
Mati menurut nyamuk adalah hal yang biasa saja. Kapan saja bisa mati, jika sudah ditakdirkan Allah untuk menjadi hewan yang tugasnya menghisap darah manusia, nyamuk tidak ada pilihan lain. Tidak mungkin dia makan rumput seperti sapi atau kambing, karena nyamuk mulutnya didesain seperti sedotan atau jarum suntik yang bisanya menusukkan jarumnya ke kulit manusia lalu menyedot darahnya buat makanan atau minuman nyamuk tersebut.
Nyamuk untuk bisa bertahan hidup harus selalu mengkonsumsi darah manusia. Jika akhirnya mereka mati pada proses mencari makan untuk kelangsungan hidupnya, itu semua menandakan hukum alam telah menakdirkan atau bekerja pada nyamuk, yaitu untuk menghisap darah manusia.
Protein dalam darah manusia yang dihisap oleh nyamuk betina dipergunakan untuk campuran saat perkawinan dengan nyamuk jantan yang hanya memakan nektar tanaman.
Hasil dari perkawinan tersebut berguna untuk menghasilkan telur-telur bagi generasi penerus nyamuk. Jadi hanya nyamuk berjenis kelamin betina saja yang menghisap darah manusia.
Kebanyakan nyamuk betina harus mendapatkan darah yang cukup untuk makan sebelum ia dapat mengembangbiakkan telur-telurnya. Jika nyamuk tidak mendapatkan makanan darah ini, maka mereka akan mati sia-sia tanpa meletakkan telur-telurnya. Sekali bertelur nyamuk betina bisa memproduksi sekitar 300 butir.
Ternyata seekor nyamuk itu adalah binatang yang hidupnya rela berkorban, pantang menyerah, selalu mencoba jika gagal meraih apa yang diinginkannya (yaitu darah manusia), dan tidak takut mati.
Lebih baik mati terhormat di tangan manusia, dari pada mati sia-sia tanpa memberi arti bagi hidup dan kelangsungan generasi penerus para nyamuk itu sendiri, karena usia nyamuk yang hanya sebentar sekitar satu minggu untuk yang jantan dan sekitar satu bulan untuk yang betina.
Mereka (para nyamuk) pun adalah contoh dan teladan yang baik buat kita renungi dalam menjalani kehidupan ini, bahwa manusia pasti akan mati dengan berbagai cara dan waktu yang entah kapan terjadinya. Jalani saja hidup yang hanya sebentar di dunia ini dengan memberi arti bagi seluruh alam.
Jadilah pahlawan yang rela berkorban, janganlah menjadi pecundang yang hidupnya hanya membuat susah orang lain.
Jadilah manusia yang hidupnya punya beragam karya, dan jangan menjadi manusia yang hidupnya kosong karya dan menjadi penikmat karya orang lain.
Jadilah manusia yang hidupnya selalu menjadi pemain mewarnai kehidupan ini, jangan hanya menjadi penonton dan hanya menikmati tontonan yang tidak bermanfaat.
Jadilah manusia yang selalu tegar menerjang ombak, jangan menjadi manusia yang hanya menjadi air yang mengalir, pasrah tanpa usaha.
Belajarlah dari seekor nyamuk yang selalu berani untuk mencoba, daripada menjadi pribadi yang selalu mengeluh serta tidak pernah mau mencoba... Bahkan gagal untuk mencoba!
Nyamuk memang binatang yang kecil tetapi ia mempunyai semangat yang pantang menyerah dan rela berkorban untuk mati bagi generasi penerus serta kelangsungan hidupnya.
Jadi, jika hidup kita hanya sekali di dunia ini maka berilah arti dengan tiga jalan lurus, yaitu: kebenaran-kebaikan-kemanfaatan. Setelah itu kita pasti akan mati untuk melanjutkan hidup yang kekal abadi di surga yang penuh dengan kenikmatan.
Rabu, 01 November 2017
Kupasan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) PMII UIN Mataram
Rapat Tahunan Komisariat PMII UIN Mataram
Rapat Tahunan Komisariat PMII UIN Mataram, Alhamdulillah berjalan sesuai harapan. Namun ada yang berbeda dari RTK sebelumnya, jika yang sebelumnya pasti ada komplik baik antara calon beserta pemilih akan tetapi RTK saat ini tidak ada perseteruan yang memanas diantara ketiga calon semuanya adem ayem mereka serahkan semuanya kepanyung demokrasi karena bukan persoalan kalah atau menangnya namun ini bagaimana kita bisa menanggapi kekalahan itu dengan bijak kata sahabat Anas Assyarqowi selaku calon pada RTK Tahun ini.
Rapat Tahunan Komisariat PMII UIN Mataram yang diketua panitia oleh sahabat Mustopa al-Ayyubi berjalan sesuai harapan, segala macam prosedur sudah diselenggarakan dengan baik serta selaku ketua panitia sahabat Mustopa berpesan sesuai dengan tema yang didengungkan dengungkan yaitu menantikan "Pemimpin Rahmatan Lil'aalamin" yaitu Pemimpin yang mempunyai dedikasi tinggi buat seluruh kader maupun anggota PMII se-UIN Mataram apalagi ditambah penegasan sambutan dari Ketua Kom. PMII UIN Mataram yang demisioner sahabat Fathurrahman yaitu Pemimpin yang tidak "Rahmatan Linnafsih" rahmat bagi dirinya sendiri.
(Poto sambutan K.Kom Terpilih)
Akhir kata bagi penulis dan sekaligus selaku kader PMII UIN Mataram mengucapkan selamat kepada sahabat Usman Abidin yang sudah bisa memangku jabatan di kursi pertama PMII Kom. UIN Mataram, semoga PMII UIN Mataram semakin baik dari sebelumnya baik dari segi kaderisasi dan pergerakannya yang sesuai tujuan dari PMII yang termaktub dalam ADRT PMII yang seutuhnya.
Latihan Orasi Sahabat PMII Rayon Sholahuddin Al-Ayyubi Kom. UIN Mataram
Al-Ayyubi Ber-Orasi
Mataram, Rabu 1 November 2017Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Sholahuddin Al-Ayyubi menggelar latihan orasi di pantai gading Mataram.
Secara umum orasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lisan di hadapan audiens (orang-orang yang hadir), sedangkan orang yang menyampaikan pesan disebut orator. Orasi bila ditelisik lebih jauh asal katanya yaitu oral yang berarti mulut, sederhananya orasi adalah proses penyampaian pesan, yang bisa berupa pikiran, pendapat, atau gagasan.
Selaku mahasiswa pergerakan, orasi didepan umum merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan, karena untuk menyampaikan yang haq dari yang bathil dari setiap persoalan yang dapat dianalisis kesalahannya, akan tetapi menjadi orator itu tidak mudah seperti yang kita bayangkan, kita harus bisa menguasai teknik-teknik orasi seperti yang di utarakan oleh I Gusti Abdul Aziz selaku pemateri yaitu penguasaan kosa kata (materi), intonasi, artikulasi, kecepatan berbicara, dan acting. Maka dalam hal ini seperti yang di tegaskan I Gusti Abdul Aziz pembelajaran pertama dalam bagaimana jadi orator itu dengan belajar kelancaran berbicara serta kecepatan dengan memperkenalkan diri di depan publik dengan lancar dan teori kata 12S yaitu menyusun kalimat yang hurup depannya berawalan kata S seperti "Saya suka sama situ sebab saya suka sama situ sebab senyum situ. Itu pelajaran yang sederhana untuk mengawali latihan bagaimana ber-Orasi di depan publik.
Langganan:
Postingan (Atom)